Senin, 06 April 2009

BAB I

IMAN KEPADA MALAIKAT

  1. Pengertian Iman Kepada Malaikat

Dalam ajaran Islam, percaya akan adanya malaikat adalah salah Rukun Islam. Allah SWT berfirman yang artinya : Bukan menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebuktian, akan tetapi sesungguhnya kebuktian itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian malaikat-malaikat, kitab-kitab, bani-nabi (QS. 2 : 177)

Hal ini tiga diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bin Khattab ketika dijelaskan tentang iman. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhirat serta engkau beriman kepada takdir (ketentuan Allah), baik dan buruk.

Nabi Muhammad SAW melarang ummatnya menyembah malaikat apalagi mengangkatnya sejajar dengan Allah SWT bersamaan dengan hal tersebut, Nabi Muhamamd SAW mengajarkan bahwa malaikat-malaikat merupakan makhluk-makhluk yang dipilih oleh Allah SWT sebagai makhluk yang bebas dari dosa karena fitrahnya yang tidak dapat mengingkari perintahnya.

Manusia tidak diberi tahu tentang kemampuan lain para malaikat, kecuali menjalankan perintah Allah SWT. Manusia harus percaya kepada malaikat seperti apa yang telah diadakan oleh Nabi Muhammad SAW, karena mengingkari adanya malaikat berarti Kufur, itu berarti pula pengingkaran terhadap Islam dan ajarannya.

  1. Pengertian Dari Berbagai Sumber

Dari Al-Qur’an dan As-Sunnah keberadaan malaikat-malaikat itu jelas ada. Menurut Abu A’la al-Maududi, percaya kepada malaikat, unsure kedua dalam keimanan islam adalah sangat penting karena kepercayaan tersebut telah memurnikan dan membebaskan konsep tauhid dari bayangan syirik.

Malaikat-malaikat asal kita

Makhluk rohani yang bersifat gaib dan tercipta dari Nur (cahaya) yang selalu taat kepada Allah SWT tidak pernah ingkar kepadanya dan tidak membutuhkan makan dan minum, tidak mempunyai keinginan yang bersifat fisik dan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat material mereka menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengabdi kepada Tuhan.

Menurut Fazlur pohman malaikat yang sering dinyatakan Al-Qur’an adalah makhluk-makhluk langit yang mengabdi kepada Allah SWT mereka melakukan berbagai kewajiban dan mencabut nyawa hingga memukul orang Allah SWT mereka dapat diurus kepada nabi-nabi seperti kepada Nabi Ibrahim, as dan kepada orang-orang yang beriman untuk menguatkan semangat mereka.

Lebih lanjut, Islan mengajarkan bahwa tidak ada satu malaikat pun yang menjadi perantara atau mencampuri hubungan manusia dengan Allah SWT.

Para malaikat juga makhluk yang diciptakan sunyi dari kesyahwatan hawaniyah dan nafsu duniawiyah serta terpelihara dair kesalahan dan dosa, karena “Malaikat itu diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada kamu (muslim).

  1. Iman Kepada Malaikat Dan Apukasi

Prinsip angle principle bagi setiap mukmin, malaikat

Kita ketahui bahwa diciptakan dari Nur (cahaya) dan mereka takkan mungkin ingkar dari perintah Allah SWT dan hari kiamat mereka juga akan mengalami mati karena sudah jelas. Di Al-Qur’an disebutkan pada umumnya malaikat mempunyai tugas masing-masing seperti waktu Rasulullah Isra’ Mikraj (perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqso sampai ke Sidratul Muntaha) selalu menjumpai penjaga pintu langit, juga mereka tinggal di Arasy (takhta Tuhan) yang satu riwayat mengatakan mereka selalu sujud dan tidak bangun-bangun sampai hari kiatam ada yang menjaga langit dan lain-lain.

BAB II

  1. Jumlah Malaikat Yang Wajib Di Imani

Sebenarnya jumlah malaikat sangat banyak, seperti yang tertera dalam Al-Qur’an seperti Surah Al-Anfat 9 yang artinya : (Ingatlah) Ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankannya bagimu. “Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.

Diantara sekian banyak malaikat yang harus di imani dalam teologi ahlusunah waljamaah ada 10 malaikat yang harus di imani yaitu :

1. Malaikat Jibril 4. Israfil 7. Munkar dan Nankir

2. Mikail 5. Raqib 8. Ridwan

3. Izrail 6. Atib 9. Malik

  1. Sifat-Sifat dan Tugas Malaikat

Dari beberapa keterangan dapat disimpulkan bahwa malaikat makhluk Allah SWT dengan sifat-sifat sebagai berikut :

    1. Diciptakan dari Nur (cahaya)
    2. semua taat dan berbakti kepada Allah
    3. tidak berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
    4. tidak membutuhkan makan, minum dan sarana fisik lainnya
    5. tidak akan mati sebelum datangnya hari kiamat karena itu jumlahnya tidak bertambah dan berkurang.
    6. bertubuh harus tidak dapat dilihat manusia
    7. tidak pernah ingkar kepada Allah SWT atau berbuat dosa
    8. mereka hanya bias mengerjakan apa yang diperintahkan tanpa ada inisiatif untuk berbuat lain
    9. mereka diciptakan oleh Allah SWT dengan tugas-tugas tertentu.

Sedang bertugas malaikat, Allah SWT menugaskan untuk menjalankan perintahnya dengan benar dan tepat, mereka tidak mempunyai kekuasaan menurut kemauan dan rencana mereka sendiri dalam mengatur alam semesta. Seperti malaikat Jibril yang mengepalai seluruh malaikat ia mempunyai tugas menerima wahyu dari Allah SWT dan menyampaikannya kepada para nabi dan berakhir hingga masa kenabian Muhammad SAW dalam menjalankan tugasnya malaikat Jibril kadang-kadang menampakkan diri dengan wujudnya yang asli dalam alam nyata dan juga dalam bentuk fisik, adakala ia menampakkan sebagia manusia biasa yang telah pikun dan bentuk-bentuk yang lain.

Mikail memberi rezeki kepada seluruh makhluk antara lain membagikan makanan, minuman menurunkan hujan.

Izrail bertugas mencabut roh atau nyawa semua mahkluk baik manusia, hewan, jin, setan maupun malaikat apabila sudah tiba saatnya.

Israfil bertugas meniup sangkakala jika sudah sampai saatnya hari kiamat.

Raqib bertugas mencatat setiap kebaikan

Atid bertugas mencatat setiap kejahatan perbuatan jahat

Munkar dan nankir bertugas memberi pertanyaan-pertanyaan kepada orang-orang yang ada di dalam kuburnya

Malik bertugas penjaga neraka

Ridwan bertugas menjaga surga

  1. Keterangan Malaikat Dari Al-Qur’an dan As-Sunnah

Di dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan tentang malaikat antara lain dan Surah Al- Baqarah : 177, Surah Ali Imaran : 39, 42, 124 dan 125, Surah An-Nisa : 97 dan 172.

Yang artinya : Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadan menganiaya diri sendiri (kepada mereka) malaikat bertanya dalam keadaan bagaimana kamu ini? Mereka menjawab “Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri Mekkah, para Malaikat berkata “Bukankah Bumi Allah itu luas sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu? Orang-orang itu tempatnya Neraka Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

Dan ayat 172

Artinya : “Al-Masih sekali-kali tidak enggan kepada Allah dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah). Barang siapa enggan dan menyembahnya, menyombongkan diri nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepadanya.

Surah Al-Hijr :

Artinya : “Kami tidak menurunkan malaikat-malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan hada mereka itu diibah tangguh.


DAFTAR PUSTAKA

____, 2001. Ensiklopedia Islam. Jakarta : Ichtiar Baru

____, Kitab Suci Al-Qur’an

Abu Jamin, R. Drs. H. 1993. Aqidah. Jakarta

Tidak ada komentar: