Rabu, 28 Mei 2008

PRINSIP AKUNTANSI DAN LABA BERSIH

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI DAN PENERIMAAN LABA BERSIH

Sifat Dasar Akuntansi

Setiap elemen dari masyarakat � dari individu sampai dengan industri atau lembaga pemerintah � harus membuat keputusan bagaimana mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Akuntansi adalah proses bantuan dalam mengambil keputusan melalui pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi bisnis dan mengartikan pengaruh yang berhubungan dengan bisnis yang sesungguhnya.

Elemen Dasar Posisi Keuangan dan Persamaan Akuntansi

Kondisi keuangan atau posisi bisnis perusahaan diwakili oleh Harta, Kewajiban dan Modal.

Harta adalah barang yang digunakan dalam usaha dan memiliki nilai moneter, sebagai contoh kas, persediaan, gedung dan peralatan.

Kewajiban adalah jumlah hutang kepada kreditor, termasuk semua jenis hutang, harta yang ditangguhkan juga termasuk dalam kewajiban.

Modal Pemilik adalah Hak kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan

Ketiga elemen dasar ini saling berhubungan melalui hubungan fundamental yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan ini menunjukkan persamaan antara harta di satu sisi dengan kewajiban kepada kreditor dan modal pemilik di sisi lain.

HARTA = KEWAJIBAN + MODAL

INGAT

Persamaan Akuntansi
Harta = Kewajiban + Modal harus sama nilainya setelah transaksi

Jenis Laporan Keuangan

Keseimbangan harta terhadap kewajiban dan kepemilikan tidaklah cukup untuk memberikan gambaran yang lengkap. Pemilik usaha dan pemberi pinjaman tertarik untuk mengetahui nilai dari jenis pendapatan dan jenis beban. Mereka juga tertarik untuk mengetahui nilai dan jenis-jenis harta, kewajiban dan kepemilikan usaha pada setiap akhir periode. Untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut disajikan suatu bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan ini meliputi

  1. laporan rugi laba
  2. Laporan neraca
  3. Laporan perubahan modal.

Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba dapat didefinisikan sebagai kesimpulan dari pendapatan, beban-beban, dan pendapatan bersih atau rugi bersih dari suatu usaha dalam kurun waktu tertentu. Dapat juga dikatakan sebagai laporan untung atau rugi, atau laporan operasional perusahaan. Mari kita bahas definisi dari elemen-elemen di dalam laporan rugi laba.

Pendapatan. Peningkatan nilai modal dari hasil penjualan barang�barang atau jasa dari suatu usaha. Dalam bentuk nilai, pendapatan yang sama dengan jumlah kas, piutang atau harta lainnya yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.

Beban. Penurunan nilai modal dikarenakan adanya aktivitas operasi yang timbul dalam usaha untuk memperoleh pendapatan. Dalam hitungan angka, biaya sama dengan nilai dari barang dan jasa yang telah digunakan atau telah dikonsumsi dalam meraih pendapatan.

Pendapatan Bersih. Peningkatan modal sebagai akibat dari laba kegiatan sebuah usaha. Ini adalah kelebihan dari pendapatan melebihi biaya untuk satu periode akuntansi.

Rugi Bersih. Penurunan nilai modal yang merupakan hasil dari operasi suatu usaha. Hal ini terjadi karena beban-beban operasi lebih besar nilainya dari pada pendapatan dalam satu periode akuntansi.

Adalah penting untuk mencatat bahwa penerimaan kas dikualifikasikan hanya untuk pendapatan yang meningkatkan nilai modal. Sebagai contoh, peminjaman uang dari bank tidak menambah nilai pendapatan. Demikian Pula, Pembayaran beban hanya jika hal tersebut mengurangi nilai modal.

Di banyak perusahaan terjadi sekitar ratusan bahkan ribuan transaksi pendapatan dan beban dalam satu bulan. Untuk menyatukan transaksi-transaksi ini di dalam satu rekening atau akun sangatlah tidak praktis. Disamping itu, tidaklah mungkin untuk menunjukkan hubungan antara berbagai jenis transaksi. Sebagai contoh kita dapat mengetahui hubungan antara pengeluaran beban dengan penjualan dan apakah ratio lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Untuk mengatasi masalah ini, kita tinggalkan investasi atau pemasukan data permanen pada rekening modal dan membuat rekening sementara untuk pendapatan dan biaya. Selisih dari rekening atau akun-akun ini, yaitu keuntungan bersih atau rugi bersih, akan di pindahkan sebagai satu rekening ke rekening modal.

Karena laporan keuangan menyinggung waktu tertentu, akan menjadi penting untuk menentukan kapan jenis pendapatan atau beban akan dihitung. Dengan menggunakan Akuntasi Akrual Basis pendapatan diakui pada saat pendapatan diperoleh dan beban diakui pada saat terjadi. Hal ini berbeda dengan Akuntasi Kas Basis yang mana pendapatan dan beban secara umum ditunjukan dengan menerima atau membayar dengan tunai. Hal penting dari Akrual basis adalah kesesuian antara pendapatan dan beban yang dihasilkan. Menggunakan sistem Akrual Basis, rekening-rekening akan disesuaikan pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan kondisi sebenarnya pendapatan yang diperoleh dan beban serta biaya yang terjadi dalam satu periode.

Kebanyakan perusahaan menggunakan metode akrual basis, walaupun umumnya orang pribadi atau profesional lebih sering menggunakan metode kas basis. Biasanya akuntansi kas basis menghasilkan ketidaksesuaian ketika menghitung persediaan, piutang, dan utang.

Kebijakan Pemerintah dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Kebijakan yang konsisten haras ada, adalah penting bagi pemerintah untuk mempersiapkan setiap laporan keuangan yang digunakan. Selama beberapa tahun, prinsip pasti dikembangkan berdasarkan pengalaman, alasan, pemgembangan dan kegunaan, Kita mengenalnya dengan Prinspip akuntansi yang diterima secara umum ata GAAP.

Entitas Bisnis. Rekening-rekeing menjaga entitas usaha dari pada orang yang memiliki, atau asosiasi dengan usaha.

Kontinuitas. Ada bukti-bukti kuat dibaliknya, hal ini diasumsikan bahwa usaha akan berjalan dengan berkesinambungan. Jika hal ini tidak berjalan, maka nilai pembubaran, biasanya sangat rendah.

Pengukuran. Unit yang paling terukur adalah uang dan dapat dirubah ke dalam investasi dan pendapatan akan diukur dalam bentuak uang. Sejauh ini tidak ada unit yang lebih baik dalam pengukuran yang ditemukan.

Periode Waktu. Fungsi penting dalam akuntansi adalah menyediakan informasi kepada pengambil keputusan. Untuk menyelesaikannya, adalah penting untuk menentukan periode akuntansi, atau jangka waktu, sehingga data akuntnasi dalam waktu tertentu dapat dihasilkan.

Sejarah Biaya. Harta dan jasa yang diperoleh perusahaan biasanya tercatat dalam biaya (kas atau sejenisnya untuk memperoleh harta atau jasa). Biaya terpecah lebih dari periode akuntansiyang memberikan keuntungan dari pengeluaran untuk belanja.

Pengakuan pendapatan. Pendapatan berhubungan dengan pengeluaran barang atau jasa. Di banyak kasus, pendapatan diakui pada saat barang dikirimn atau jasa diserahkan. Dalam kasus lain, pengakuan pendapatan pada:

  1. Selama produksi
  2. Ketika produksi telah selesai
  3. Ketika pembayaran diterima


Matching
. Dalam menentukan waktu pendapatan yang tapat, perlu disesuaikan hubungan antara biaya dan beban pada pendapatan dalam satu periode. Biaya barang yang dijual dan semua beban termasuk produksi penjualan harus sesuai deengan pendapatan.

Obyektivitas. Catatan akuntansi harus berdasar pada bukti obyektif untuk melengkapi kemungkinan tertentu. Dokumen asli usaha diluar perusahaan menyediakan bukti kuat. Perhitungan harus didukung oleh data variabel yang obyektif.

Konsistensi. Metode standar laporan dari satu tahun ke yang akan datang adalah perlu jika bperiode laporan keuangan akan dibandingkan dengan periode yang lain. Dimana perbedaan metode akan mendi hasil tetap dan posisi keuangan akan lebih jelas, perubahan mungkin terjadi jika akibat dalam laporan jelas terungkap.

Penjelasan lengkap. Laporan keuangan dan catatannya harus berisi data relevan bersifat material. Mereka harus mengungkap seperti adanya perubahan dalam metode akuntansi.

Material. Akuntan harus praktis dan harus mempertimbangkan data penting. Keputusan mana yang material dan keputusan apa yang diperlukan yang tidak pentingdaripada aturan yang tidak fleksibel

Konservatisme. Akuntan perlu membuat keputusan dalam banyak penilaian yang mempengaruhi laporan keuangan. Dalam keputusan ini, adalah perlu bahwa mereka menyediakan semua kemungkinan kerugian dan tidak mengantisipasi keuntungan yang belum terealisasi

DAFTAR PUSTAKA

- Niswonger, Fes-Warren Marianus sinaga, Prinsip-prinsip Akuntansi Edisi 4, Jilid 1, Jakarta, Erlangga, 1989

- Sugiri, Slamet, Akuntansi Pengantar 2, edisi 3, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2002

- Mulyadi. Ak., Drs Akuntansi Biaya Edisi 5, Yogyakarta, Aditya Media, 1999

- Harahap, sofyan Syafri, Budgeting perecanaan kerja lengkap, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2001

- Munandar. Drs., Budgetting perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi I BPFE, Yogyakarta, 1986

- Freddy Rangkuti, Analisis SWOT, Teknik membedah kasus Bisnis, PT Gramedi Pustaka Utama, Jakarta, 2000

- Mulyadi. Ak., Drs., Akuntansi Biaya Edisi 3, Yogyakarta, Aditya Media, 1981

- Matz, Usry, Cost Accounting, 1985

Tidak ada komentar: